Kaya, tampan, dan sukses, Arthur Louis Zetes tak asing dengan keserakahan manusia. Ia selalu meragukan orang-orang di sekitarnya dan tak percaya pada kemanusiaan; karenanya, ia meminta pelayan yang sempurna—seorang pelayan robot. Namun, kepala pelayannya tak mampu mendapatkan pelayan seperti itu karena keterbatasan teknologi, sehingga ia mencari pengganti terbaik berikutnya.